Jumat, 22 Juni 2012

tanggung jawab sosial


TANGGUNG JAWAB SOSIAL
oleh :
linda alviana


Tanggung Jawab Sosial

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa menunaikan hak-hak yang dianjurkan dalam Al-qur’an itu mengandung unsur kebersamaan antar sesama muslim. Jika mereka melaksanakan kewajiban ini, dapat dipastikan kaum muslimin adalah orang-orang yang mempunyai taraf kehidupan yang paling baik, pengaruhnya pun  akan sangat menakjubkan, kebanyakan orang secara berbondong-bondong akan memasuki islam, karena islam  juga menganjurkan kebersamaan dan tolong-menolong. Si kaya menolong si miskin, dan di dalam harta orang kaya terdapat hak yang harus ditunaikan untuk kaum miskin. Dengan demikian , hubungan antara segenap masyarakat akan semakin akrab dan jurang pemisah keadaan sosial pun akan tertutup
Bagi islam, untuk memperbaiki masyarakat dan meratakan keadilan sosial, hendaklah diperbaiki terlebih  dahulu dasar sendi pertama sosial (masyarakat), yaitu jiwa seseorang, di tanamkan terlebih dahulu di jiwa seseorang dengan rasa iman kepada Allah dan Hari Akhirat, lalu iman itu mengakibatkan rasa kasih sayang dan dermawan. Kesadaran pribadi setiap orang dalam hubungannya dengan Allah, manusia, alam sekitar dan kedudukan dirinya di tengah semua itu, disanalah sumber keadilan sosial.

Kepedulian Sosial Sebagai Perwujudan Kesalehan Sosial
A.    Al Dzariyat : 19
þÎûuröNÎgÏ9ºuqøBr&A,ymÈ@ͬ!$¡¡=Ïj9ÏQrãóspRùQ$#urÇÊÒÈ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian”

Tafsir al-Mufradat

,ym
Bagian yang banyak yang mereka wajibkan bagi mereka sendiri untuk menyerahkannya sebagai pendekatan kepada Allah SWT dan belas kasih terhadap hamba-hamba-Nya
·         Menurut Muhammad Ibnu Sirin dan Qatadah, hak itu adalah Zakat
·         Menurut Ibnu Abbas, hak adalah pemberian selain zakat dengan alasan Surat Ad Dzariyat itu Surat Makkiyah sedangkan zakat diwajibkan di Madinah
·         Menurut Ibnu ‘Arabi, hak itu adalah zakat berdasarkan surat Al Ma’arij.

@ͬ!$¡¡=Ïj9
Orang yang meminta pemberian dan derma
QrãóspRùQ$#
Orang yang menahan diri, yang oleh orang yang tidak mengerti disangka orang kaya, sehingga tidak memperoleh sedekah, seperti kebanyakan orang.[1]

           
Asbab al-Nuzul
Imam Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Al-Hasan Ibnu Muhammad Al-Hanafiyah, bahwa Rasulullah SAW mengutus pasukan sariyahnya. Lalu pasukan itu dapat mengalahkan musuh-musuhnya dan memperoleh ganimah. Sesudah itu, yaitu sesudah mereka menyelesaikan tugasnya datanglah suatu kaum. Lalu turunlah ayat ini.[2]


Kandungan Hukum
Salah satu sifat orang-orang yang bertaqwa adalah menunaikan zakat dan berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir.
Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawih mengelurkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda: “orang miskin itu bukanlah orang yang dicegah oleh sebiji kurma atau dua biji, dan sesuap atau dua suap makanan.” Seseorang bertanya, “Jadi siapakah orang miskin itu?” Sabda Rasul, “Orang yang tidak mempunyai sesuatu yang membuatnya tidak berhajat dan tidak diketahui tempatnya hingga tidak memperoleh sedekah. Orang seperti itulah orang yang mahrum (tidak kebagian).”[3]
     Mereka menetapkan bagian tertentu bagi peminta-minta, lalu diberi. Juga bagian tertentu bagi siapa yang diam dan malu, sebagai hak yang wajib dibayarkan  dari hartanya. Hal ini bertujuan untuk membersihkan kalbu dari jeratan kebakhilan, beban kekikiran, dan kendala kesibukan mencari rizeki.[4]
     Ada orang yang berani meminta, karena memandang bahwa dia berhak menerima zakat itu, tetapi ada pula orang yang tidak mau meminta dan tidak suka berbuat seperti itu supaya diberi sedekah sehingga yang hendak mengeluarkan zakat itu tidak tahu bahwa dia mustahik, dia menjaga harga dirinya walaupun dia miskin. Orang seperti ini harus diperhatikan sangat oleh orang yang telah wajib mengeluarkan zakat, bahkan merekalah yang lebih berhak menerima karena sifat “iffah”, yaitu kesanggupan menahan sengsara karena menjaga harga diri.[5]



B.     Al-Baqarah:177 dan Al-Baqarah:195
Al-baqarah: 177
*}§øŠ©9§ŽÉ9ø9$#br&(#q9uqè?öNä3ydqã_ãrŸ@t6Ï%É-ÎŽô³yJø9$#É>̍øóyJø9$#ur£`Å3»s9ur§ŽÉ9ø9$#ô`tBz`tB#uä«!$$Î/ÏQöquø9$#ur̍ÅzFy$#Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#urÉ=»tGÅ3ø9$#urz`¿ÍhÎ;¨Z9$#urtA#uäurtA$yJø9$#4n?tã¾ÏmÎm6ãmÍrsŒ4n1öà)ø9$#4yJ»tGuŠø9$#urtûüÅ3»|¡yJø9$#urtûøó$#urÈ@Î6¡¡9$#tû,Î#ͬ!$¡¡9$#urÎûurÅU$s%Ìh9$#uQ$s%r&urno4qn=¢Á9$#tA#uäurno4qŸ2¨9$#šcqèùqßJø9$#uröNÏdÏôgyèÎ/#sŒÎ)(#rßyg»tã(tûïÎŽÉ9»¢Á9$#urÎûÏä!$yù't7ø9$#Ïä!#§ŽœØ9$#urtûüÏnurĨù't7ø9$#3y7Í´¯»s9'ré&tûïÏ%©!$#(#qè%y|¹(y7Í´¯»s9'ré&urãNèdtbqà)­GßJø9$#ÇÊÐÐÈ

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
( yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

Tafsir al-Mufradat
§ŽÉ9ø9$#
Secara bahasa berarti memperbanyak kebaikan. Asal katanya adalah al-barr (daratan), dan lawan katanya adalah al-bahr (laut). Menurut istilah syari’at adalah setiap sesuatu yang dijadikan sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah, yakni iman, amal saleh dan akhlak mulia
ŸtA#uäurA$yJø9$#
Memberihartabenda
ûüÅ3»|¡yJø9$#
tetap diam, sebab kebutuhan telah menjeratnya. Akan halnyaorang yang invalid, persoalannya lain karena yang menghalangi usahanya adalah cacat

ûøó$#@Î6¡¡9$#
orang yang sedang mengadakan perjalanan jauh. Sehingga ia tidak bisa menghubungi kerabatnya untuk minta bekal, lantaran jarak yang memisahkannya.

#ͬ!$¡¡9$#
Orang yang meminta-minta kepada orang lain karena terdesak kebutuhan hidup. Pekerjaan ini menurut syari’at islam diharamkan kecuali karena dalam keadaan darurat, dan tidak ada pilihan lain kecuali meminta-minta.

#ͬ!$¡¡9$#: ÅU$s%Ìh9$#
membebaskan budak (hamba sahaya)
o4qn=¢Á9$#Q$s%r&
Mendirikan sholat sebaik mungkin atau seperti yang diperintahkan Allah SWT

#rßyg»tã
Janji atau suatu ikatan yang dipegang teguh oleh seseorang terhadap orang lain
ä!$yù't7ø9$#
Diambil dari asal kata (Al-Bu’su), artinya fakir atau sangat miskin

ä!$yù't7ø9$#: ä!#§ŽœØ9$#:
Setiap sesuatu yang membahayakan manusia ( penyakit)
#qè%y|¹
Benar-benar mengaku beriman

#qè%y|¹: ybqà)­GßJø9$#:
Mencegah agar jangan sampai Allah murka kepadanya dengan cara menjauhi perbuatan dosa dan larangan-larangan-Nya.[6]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar