PEMIKIRAN IBN KHALDUN
Oleh : Linda Alviana
Ilmu ekonomi modern yang saat ini berkembang
pesat di Barat, adalah merupakan kelanjutan perkembangan ilmu ekonomi dari masa
ke masa, mulai zaman pra sejarah sampai zaman modern saat ini, tanpa terputus
sama sekali. Semua peradaban yang pernah eksis dalam sejarah kehidupan manusia
turut andil dalam proses evolusi ilmu ekonomi. Ada suatu masa di mana peradaban
Islam berada pada masa pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi besar dalam
pengembangan science termasuk di dalamnya ilmu ekonomi, namun masa kejayaan ini
berusaha ditutup rapat oleh para Ilmuan Barat dan Eropa.
Salah satu
ilmuan Muslim yang berkontribusi besar dalam pemikiran ekonomi adalah Ibnu
Khaldum. Sebenarnya banyak teori ekonomi
yang lahir dari buah pikirannya, sebelum teori tersebut secara masive
berkembang di alam pikiran Ilmuan Barat. Besar dugaan bahwa Ilmuan Barat banyak
mengutip secara sembunyi-sembunyi pemikiran Ibnu Khaldum dalam berbagai
persoalan ekonomi tanpa mengikutsertakan sumber referensinya.
A.
Riwayat Hidup Ibn Khaldun (732 H/1332 M – 808 H/1406 M)
Ibnu Khaldun
yang bernama lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliudin Ibn Khaldun lahir di Tunisia
pada awal Ramadhan 732 H atau bertepatan dengan 27 Mei 1332 M. Berdasarkan
silsilahnya, Ibn Khaldun masih mempunyai hubungan darah dengan Wail bin Hajar, salah
seorang shabat Nabi yang terkemuka. Keluarga Ibn khaldun yang berasal dari Hadramaut, Yaman ini terkenal sebagai keluarga yang berpengetahuan luas dan
berpangkat serta menduduki berbagai jabatan tinggi kenegaraan.
Ibn Khaldun
sudah ditakdirkan menduduki jabatan tertinggi dalam administrasi negara
dan mengambil bagian dalam hampir semua pertikaian politik di Afrika
Utara. Namun karena pengaruh budaya Spanyol yang sempat melekat dalam kehidupan
keluarga dan dirinya selama satu abad, Ibn Khaldun tidak pernah menjadi
“anggota penuh” dari masyarakatnya dan tetap hanya menjadi pengamat luar dari dunianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar